Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas
mengatakan, korupsi di Indonesia saat ini sudah masif. Di kalangan pejabat,
sifatnya akomodasi juga ditilep.
“Misal tugas, terus nginap di hotel.
Hotelnya bintang empat, tapi kuitansinya bintang lima. Terus di laporannya naik
pesawat Garuda, tapi naiknya Batavia. Masuk kantong sana-sani,” kata Busyro di
Istora Senayan pada Seminar Nasional Korupsi di hadapan kepala daerah
se-Indonesia, Selasa (10/12).
Menurut Busyro, hal semacam itu
sudah bisa ditemukan dalam laporan-laporan yang dimiliki oleh KPK. Ia
mengungkapkan, KPK sudah mendalami dan hal-hal yang terkait dengan layanan
publik.
“Hal itu sudah kami temukan.
Metodenya pengamatan terbuka dan tertutup. Kami sudah konsultasikan dengan para
ahli. Ke depan kami ingin meminimalisir pada dampak risiko,” ujar Busyro.
Ia berharap kepada kepala untuk
memperhatikan kualitas layanan kepada publik. Menurut Busyro, yang harus
dihormati adalah rakyat, buka jabatan.
“Yang harus dihormati dengan terus
menerus adalah rakyat. Rakyat itu permanen, pejabat itu lima tahunan,” papar
Busyro. (*mdk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar