Senin, 30 Desember 2013

Calon-Calon Wakil Rakyat Menjelang Pemilu Legislatif 2014



Calon-Calon Wakil Rakyat Menjelang Pemilu Legislatif 2014
Sebagai rakyat kebanyakan, atau katakanlah rakyat biasa, terus terang akhir-akhir ini saya merasa tersanjung menjadi bagian dari rakyat Indonesia. Bagaimana tidak? Menjelang Pemilu Legislatif 2014, banyak sekali yang punya niat untuk menjadi Wakil Rakyat, menjadi wakil bagi orang-orang seperti saya.
Baliho, poster, atau stiker Calon Wakil Rakyat yang terhormat dapat kita jumpai dengan mudahnya waktu-waktu sekarang ini. Di pinggir jalan, tembok rumah, atau kendaraan baik pribadi atau umum, roda dua, tiga, empat, atau yang lebih dari empat, terpampang gambar-gambar Calon Wakil Rakyat.
Para Calon Wakil Rakyat yang terhormat ini bahkan terkesan berlomba-lomba mengenalkankan diri, membuat janji, memohon dengan iba hati agar dipilih dalam Pemilu nanti. Upaya yang mereka lakukan pun menunjukkan kreativitas yang tinggi. Baliho, poster, maupun stiker variasinya bermacam-macam. Kalimatnya juga beraneka ragam.
Datang untuk membangun negeri;  Memberi bukti, bukan janji; Cinta, kerja, harmoni; atau Merakyat menunaikan amanah rakyat; Memegang amanah, memperjuangkan rakyat; Profesional muda yang siap menyuarakan aspirasi rakyat. Atau ada pula yang bahkan menginformasikan bahwa dirinya seolah yang layak dipilih untuk mewakili karena sudah punya prestasi. Sebuah poster bergambar seorang calon, bertuliskan nama serta nomor urutnya. Lalu di bawahnya ada sebaris informasi bercetak besar : Prestasi Juara Nasional. Entahlah prestasinya itu prestasi apa, juaranya juara berapa, dan nasional nya itu dalam rangka apa. Saya tidak tahu. Terlebih lagi, saya pun tidak berniat dan tidak berhasrat untuk mencari tahu.
Itu baru contoh beberapa saja. Masih banyak lagi yang lain-lainnya. Tidak mungkinlah rasanya jika saya tuliskan semuanya. Meskipun demikian, cukuplah saya merasa jika beberapa iklan tersebut dikatakan sudah mewakili suara-suara hati Para Calon Wakil Rakyat di dalam menyuarakan hati nuraninya. Intinya juga sama, semua berbicara tentang rencana memperbaiki negeri kalau terpilih dalam Pemilu nanti. Ah, sungguh mulia hati mereka. Sampai-sampai terharu hati saya dibuatnya.
Dan sebagai rakyat kebanyakan, atau katakanlah rakyat biasa, terus terang hal inilah yang membuat saya merasa tersanjung menjadi bagian dari rakyat Indonesia. Bagaimana tidak? Bayangkan! Sementara saya masih sering merasa asyik dan terbuai dengan diri saya sendiri, Para Calon Wakil Rakyat ini justru sedang sibuk menyusun visi dan misi untuk memajukan negeri. Sementara saya sedang mengucapkan lafal Alhamdulillah karena kenyang sehabis makan, Para Calon Wakil Rakyat ini lagi terkuras tenaga dan pikirannya untuk mencari cara terbaik dalam memberantas kelaparan dan kemiskinan. Dan itu semua mereka upayakan untuk orang-orang seperti saya, untuk kami, untuk kebaikan dan kesejahteraan rakyat kebanyakan.
Sungguh tersanjung hati saya oleh keramahan mereka meski saya kadang-kadang menerima mereka dengan muka masam. Mereka tetap sabar, meyakinkan saya bahwa kita harus peduli dengan nasib negeri yang sama-sama kita cintai ini. “Insa Allah, saya amanah. Jangan lupa Pemilu nanti!”
Luar biasa mereka ini! Benar-benar orang terpilih! Orang-orang terpilih yang sangat pantas untuk dipilih. Pemberani! Berjuang demi kemakmuran negeri. Berebut amanah untuk mewakili orang-orang seperti saya. Beda jauh dengan saya. Dikasih amanah titip salam oleh teman untuk menyampaikan ke teman lainnya saja masih sering saya tolak. Takut dosa kalau lupa menyampaikannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar