Calon-Calon Wakil Rakyat Menjelang Pemilu Legislatif
2014
Sebagai rakyat kebanyakan, atau
katakanlah rakyat biasa, terus terang akhir-akhir ini saya merasa tersanjung
menjadi bagian dari rakyat Indonesia. Bagaimana tidak? Menjelang Pemilu Legislatif
2014, banyak sekali yang punya niat untuk menjadi Wakil Rakyat, menjadi wakil
bagi orang-orang seperti saya.
Baliho, poster, atau stiker Calon
Wakil Rakyat yang terhormat dapat kita jumpai dengan mudahnya waktu-waktu
sekarang ini. Di pinggir jalan, tembok rumah, atau kendaraan baik pribadi atau
umum, roda dua, tiga, empat, atau yang lebih dari empat, terpampang
gambar-gambar Calon Wakil Rakyat.
Para Calon Wakil Rakyat yang
terhormat ini bahkan terkesan berlomba-lomba mengenalkankan diri, membuat janji,
memohon dengan iba hati agar dipilih dalam Pemilu nanti. Upaya yang mereka
lakukan pun menunjukkan kreativitas yang tinggi. Baliho, poster, maupun stiker
variasinya bermacam-macam. Kalimatnya juga beraneka ragam.
Datang untuk membangun negeri;
Memberi bukti, bukan janji; Cinta, kerja, harmoni; atau Merakyat menunaikan amanah rakyat; Memegang amanah,
memperjuangkan rakyat; Profesional muda yang siap menyuarakan aspirasi rakyat.
Atau ada pula yang bahkan menginformasikan bahwa dirinya seolah yang layak
dipilih untuk mewakili karena sudah punya prestasi. Sebuah poster bergambar
seorang calon, bertuliskan nama serta nomor urutnya. Lalu di bawahnya ada
sebaris informasi bercetak besar : Prestasi Juara Nasional. Entahlah
prestasinya itu prestasi apa, juaranya juara berapa, dan nasional nya itu dalam
rangka apa. Saya tidak tahu. Terlebih lagi, saya pun tidak berniat dan tidak
berhasrat untuk mencari tahu.
Itu baru contoh beberapa saja. Masih
banyak lagi yang lain-lainnya. Tidak mungkinlah rasanya jika saya tuliskan
semuanya. Meskipun demikian, cukuplah saya merasa jika beberapa iklan tersebut
dikatakan sudah mewakili suara-suara hati Para Calon Wakil Rakyat di dalam
menyuarakan hati nuraninya. Intinya juga sama, semua berbicara tentang rencana
memperbaiki negeri kalau terpilih dalam Pemilu nanti. Ah, sungguh mulia hati
mereka. Sampai-sampai terharu hati saya dibuatnya.
Dan sebagai rakyat kebanyakan, atau
katakanlah rakyat biasa, terus terang hal inilah yang membuat saya merasa
tersanjung menjadi bagian dari rakyat Indonesia. Bagaimana tidak? Bayangkan!
Sementara saya masih sering merasa asyik dan terbuai dengan diri saya sendiri,
Para Calon Wakil Rakyat ini justru sedang sibuk menyusun visi dan misi untuk
memajukan negeri. Sementara saya sedang mengucapkan lafal Alhamdulillah karena
kenyang sehabis makan, Para Calon Wakil Rakyat ini lagi terkuras tenaga dan
pikirannya untuk mencari cara terbaik dalam memberantas kelaparan dan
kemiskinan. Dan itu semua mereka upayakan untuk orang-orang seperti saya, untuk
kami, untuk kebaikan dan kesejahteraan rakyat kebanyakan.
Sungguh tersanjung hati saya oleh
keramahan mereka meski saya kadang-kadang menerima mereka dengan muka masam.
Mereka tetap sabar, meyakinkan saya bahwa kita harus peduli dengan nasib negeri
yang sama-sama kita cintai ini. “Insa Allah, saya amanah. Jangan lupa Pemilu
nanti!”
Luar biasa mereka ini! Benar-benar
orang terpilih! Orang-orang terpilih yang sangat pantas untuk dipilih.
Pemberani! Berjuang demi kemakmuran negeri. Berebut amanah untuk mewakili
orang-orang seperti saya. Beda jauh dengan saya. Dikasih amanah titip
salam oleh teman untuk menyampaikan ke teman lainnya saja masih sering saya
tolak. Takut dosa kalau lupa menyampaikannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar